MORALITAS: PERSPEKTIF KONSEP, TEORITIS DAN FILOSOFIS
Abstract
Pendidikan karakter bangsa merupakan inisiatif yang bertujuan membentuk suasana
kepekaan secara serius dengan lingkungan sosial dan masyarakat agar seseorang menjadi
individu yang bertanggungjawab dengan mematuhi prinsip-prinsip kabajikan. Menurut
Lickona (1996), Ryan & Bohlin (1999) bahwa gerakan pendidikan karakter menekankan
aspek kognitif, afektif dan tingkahlaku yang sejalan dengan landasan nilai dan agama bagi
mewujudkan amalan dan prilaku yang baik. Menurut Huffman (1994), pembangunan
watak seorang murid tidak dapat dipisahkan daripada interaksi mereka dalam masyarakat.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau keperibadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan
hormat kepada orang lain
kepekaan secara serius dengan lingkungan sosial dan masyarakat agar seseorang menjadi
individu yang bertanggungjawab dengan mematuhi prinsip-prinsip kabajikan. Menurut
Lickona (1996), Ryan & Bohlin (1999) bahwa gerakan pendidikan karakter menekankan
aspek kognitif, afektif dan tingkahlaku yang sejalan dengan landasan nilai dan agama bagi
mewujudkan amalan dan prilaku yang baik. Menurut Huffman (1994), pembangunan
watak seorang murid tidak dapat dipisahkan daripada interaksi mereka dalam masyarakat.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau keperibadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan
hormat kepada orang lain
Keywords
Perspektif Konsep, Teoritis dan Filisofis, Moral
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.